Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Al Mazroui, mengungkapkan minat bagi UEA untuk menginvestasikan dana pada proyek pembangunan kereta api di Bali. Proyek ini diestimasikan memakan biaya sekitar US$20 miliar atau senilai Rp315,2 triliun (dengan kurs Rp15.760).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal memerinci keempat proyek tersebut adalah kereta api bandara, kereta api di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) IKN, kereta perkotaan di wilayah Kalimantan, serta kereta intercity.
Dwiyana akan diperiksa kapasitasnya sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan terkait pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa-Sumatra tahun anggaran 2018-2022.